SKK Migas Gelar Kegiatan Edukasi dan Gathering Media di Makassar

By Admin

SKK Miigas Bersama Para Awak Media di Benteng Fort Rotterdam Makassar

nusakini.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang tergabung dalam Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kalimantan dan Sulawesi, kembali mengajak awak media berkumpul dalam kegiatan Edukasi & Gathering Media di Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan digelar selama dua hari, yakni Rabu-Kamis (21-22).

Pemaparan materi dilaksanakan di ballroom Hotel Melia Makassar, selanjutnya 35 awak media dari jurnalis media cetak maupun online diboyong berkunjung ke kantor media Harian Fajar Jalan Jendral Urip Sumoharjo. Setelah puas bertukar informasi dan sharing bersama perwakilan redaksi dari media harian terbesar di Kota Makassar, kegiatan ini diakhiri dengan permainan amazing race di benteng peninggalan Kerajaan Gowa atau dikenal dengan Fort Rotterdam, Jalan Ujung Pandang.

Dalam amazing race, kemampuan awak media diuji dengan mengisi pertanyaan yang dibagi menjadi tiga pos. Seluruh pertanyaan berasal dari pemaparan materi yang telah dijabarkan oleh pembicara, diantaranya Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Nazwar Nazar, Kepala Urusan Hubungan Media SKK Migas Ryan B Wurjantoro serta Nelli Ekayanti, Kabag Humas SKK Migas Tazlim Yunus hingga pertanyaan yang berasal dari pertemuan bersama redaksi harian Fajar.

Terlepas dari itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Nazwar Nazar berharap dengan kegiatan ini ada perimbangan informasi, mengingat saat ini bisnis migas masih jatuh bangun karena turunnya harga migas di dunia.

“Kami berharap sektor ini masih tetap diminati oleh para investor, tergantung dari kita saja bagaimana usahanya. Dengan adanya aturan baru yang mengandalkan sistem kontrak kerja sama diharapkan mampu memperbaiki penjualan ekspor migas dari Indonesia,” terang Nazwa.

Terpisah, Kabag Humas SKK Migas Tazlim Yunus mengatakan pihaknya tetap optmis bisnis ini akan tetap dilirik oleh investor. “Tantangannya kedepan bagaimana kita memproduksi migas, mengeks-plorasi untuk menemukan cadangan migas yang baru serta mempercepat waktu dari penemuan sumber migas ke produksi,” jelasnya.

“Di tengah defisitnya anggaran APBN, diharapkan harga migas ini mampu menutupi kekurangan saat ini,” demikian Tazlim. (p/mk)